Jumat, 18 Mei 2012

urine (laporan)


I.JUDUL PERCOBAAN 
       “ URINE “
II.TUJUAN PERCOBAAN
       1.Mengetahui penentuan zat-zat organik pada urine.
       2.Mengidentifikasi zat-azt organik dalam urine.
III.LANDASAN TEORI
       Urine dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk cairan yang mengandung air,berbagai jenis garam,senyawa nitrogen organik seperti urea,kreatinin,serta asam urat sebagai hasil metabolisme.setiap hari manusia mengeluarkan urine sekitar 1-1,5 liter dengan kadar zat kering 40-50 gram.BD urine adalah 1.0003-1,025.untuk mempelajari urine,urine harus dikumpulkan sampai pukul 07.00 hari berikutnya.(Tim dosen,2010:18).
       Nefron terdiri atas tubul panjang bergulung tertutup(beberapa sentimeter) pada satu ujung dan pada ujung lain terbuka.pada ujung tertutup tubulya,dalam korteks,dinding nefron meluas dua terlipat menjadi ruang berdinding ganda,yaitu kapsul bowman.didalam bagian terlipat kedalam itu dri kapsul bowman terdapat jaring kapiler,yakni glomerul.tubul itu sendiri terjadi dari tiga segmen berlainan.yang pertama,tubul proksimal,bergulung dekat kapsul bowman.sel-sel yang dindingnya meluas kebagian dalam (lamen) tubul tersebut.tubul proksimal menuju segmen panjang berdinding tipis,yaitu jengkalan/sosok henle.bagian ini kebawah menuju medula.menbuat belokan seperti hornal(apel),kembali kedaerah kapsul bowman.disini tubul itu sekali lagi meluas sehingga terbentuk tubul distel(jauh).sebaimana tubul proksimal,maka tubul itu bergulung-gulung.nefron membuat urine,yaitu dengan menyaring darah.(john,w.1983:573).
       Setiap glomerul menerima darah dari suatu arteriola aferen dan membuang darahnya kedalam arteriola aferan.didalam glomerul,seperti yang dalam ujung aarterida setiap kapiler,ada di bawah tekanan dari kontraksi ventrikal kiri.tekana ini menyebabkan air dan molekul-molekul kecil yang ada dalam darah (jadi terkecuali protein) tersaring melalui dinding kapiler.fluida yang terjadi dinamakan filtat nefrik.sepintas tampak bahwa hal itu hanyalah plasma darah minum hampir semua protein darah,maka amatlah penting,tidak berbeda dari fluida interstitial.filtat nefrik berkumpul dalam kapsul bowman dan kemudian masuk kedlam tubul proksimal.disiniberlangsung reabsorbsi glukosa,asam amino,dan sejumlah besar ion-ion anorganik(Na+,K+,Ca++,Cl-,HCO3-,PO4-,SO4-).penyerapan kelang ini terjadi karena transpor aktif.belum diketahui bagaimana hal ini terlaksana,tetapi untuk itu diperlukan enzim-enzim dan ATP.sebaimana disebutkan diatas,sel-sel tubul proksimal pernah berisi mitokondria.laju metabolisme sama dengan yang ada pada setiap sel tubuh,termasuk sel-sel aktif.selain itu,mikrovili sangat memperluas permukaannya yang terbuka terhadap filtat nefrik.berkat mikrofvili ini,jumlah luas permukaan yang turut dalam pembentukan urine pad manusia hampir 6 M2,atau 3x luas permukaan bagian luar tubuh.bahan-bahan yang diserap kembali ekeliling oleh tubuh proksimal dikembalikan kepada darah hamparan kapiler sekeliling tubul tersebut.pada mamalia,hamparan ka[iler ini menerima seluruh suplei darahnya dari arteriola aferen pada glomelurus mparan ini terkuras oleh venula yang menuju kepada urat renal.seraya berbagai solut dibuang dari filtat nefrik dan kembali kedarah  maka banyak sekali air yang mengikutinya.penyerapan ulang ini seluruhnya karena proses pasif osmosif.pemindahan solut dari filtat nefrik ke darah meningkatkan konsentrasi air dalam filtat nefrik.kemudian air masuk kedalam darah karena osmosis dan mengembalikan kesetimbangan osmotik.(John,w.1983:573).
      Urine mengandung berbagai zat yang berbeda dengan apa yang diperkenalkan kedalam tubuh.selain dari air,air kencing mengandung berbagai macam garam anorganik dan senyawa organik,termasuk protein,hormon dn berbagai umsi metabolit.bau urine dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan.ilkan makan asparagus dikenal untuk menghasilkan bau yang kuat dalam urine manusia.hal ini disebabkan oleh tubuh rincian asparagus asam.makanan lainnya berkontribusi terhadap bau seperti kari,alkohol,kopi,kalkun dan bawang.keruh air kencing merupakan gejala dari infeksi bakteri,tetapi dapat juga disebabkan kristalisasi garam seperti n pada orang yang Hypericosuria,asam urine dapat menbantu pembentukan batu dari asam pada ginjal,ureter,atau kandung kemih.urine pH dapat dipantau oleh seorang dokter atau dirumah.jumlah urine  yang dihasilkan tergantung pada banyak faktor,termasuk keadaan hidrasi,kegiatan,faktor-faktor lingkungan,ukuran,dn kesehatan.pada manusia dewasa produksi rata-rata sekitar 1-2 liter/hari.memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit urine kebutuhan perhatian medis.poliuria adalah suatu kondisi yang berlebihan produksi urine(>2,5 liter/hari),berbeda dengan oliguria dimana <400 ml dihasilkan/hari,atau anoria dengan produksi <100 ml/hari.urine normal kepadatan atau bobot nilai bervariasi antara 1,003-1,035(g/cm-3) dan setiap penyimpanan yang mungkin atu mungkin tidak dapat dikaitkan dengan gangguan saluran kencing.(Anonim,2010).
       Warna dan volume urine diandalkan indikator hidrasi tingkat.clear urine berlebihan dan umumnya merupakan tanda hidrasi yang memadai,urine gelap tanda dehidrasi.pengecualian adalah ketika alkohol,kafein,atau diuretik dikonsumsi.dalam hal ini air kencing dapat   jelas  dan berlebihan dan orang masih bisa mengalami dehidrasi (Anonim,2010).
IV.ALAT  DAN BAHAN
       1.ALAT
               a.tabung reaksi + rak
               b.pipet tetes
               c.gelas ukur
               d.mikroskop
               e.corong biasa
               f.kertas saring
               g.labu erlenmeyer
               h.botol semprot
               i.gelas penutup
       2.BAHAN
               1.AgNO3 0,1  M
               2.Amonium molibdat
               3.HNO3 pekat
               4.BACl2 0,1 M
               5.HCl 0,1 M
               6.NaOH 0,1 M  dan 2,5  M
               7.kertas lakmus
               8.CH3COOH pa dan 0,1 M
               9.NH4OH pekat dan 1 M
              10.xanhidrol dalam metanol
              11.(NH4)2 SO4 pekat
              12.Natrium nitroprusi 5%
              13.pereaksi benedict
              14.pereaksi tollens
              15.pereaksi fehling
              16.Urea 0,1 M
             17.fenol merah 0,04%
             18.H2C2O4  0,5 M
             19.BaOH 1 M
             20.CUSO4  0,01 M
             21.pereaksi nessler
            22.kedele
            23.C6H6O6 1%
            24.Amonium oksalat

               26.tissue
V.PROSEDUR KERJA
       1.PENENTUAN  ZAT-ZAT ORGANIK
               a.Cl-
                    Memasukkan 3 ml urine kedalam tabung reaksi lalu di tambahkan dengan 5 tetes                AgNO3  encer dam mengamatinya.
               b.PO4-3
                    Mencampurkan 3 ml urine dengan 1 ml amonium molibdat dan beberapa tetes  HNO3 pekat,dan mengamatinya.
               c.SO42-
                    Mencampurkan 3 ml urine dengan 3 tetes BaCl2 0,1 M dan 3 tetes HCl 0,1 M dan mengamatinya,menyaringnya,dan filtratnya di simpan.
               d.NH4-
                    Mencampurkan 3 ml urine dengan setetes demi setetes NaOH 0,1 M sampai suasana basa.lalu di bagi dua.bagian pertama : memanaskan sambil mengalirkan gas yang terbentuk kedalam larutan Ba(OH)2.bagian kedua : memanaskan sambil mengalirkan gas yang terbentuk kedalam pereaksi nessler dan mengamatinya.
               e.Ca 2+
                    Mencampurkan 6 ml urine dengan amonium oksalat lemah dan beberapa tetes asam asetat pekat dan mengamatinya.
               f.Mg2+
                    1.Mencampurkan 10 ml urine dengan setetes NaOH 0,1 M sampai suasana basa,dan menetesi dengan CH3COOH 0,1 M sampai suasana asam.
                    2.Menambahkan dengan amoniun oksalat jenuh sampai terbentuk endapan.
                    3.Menyaring filtratnya lalu menambahkan dengan NH4OH 1 M,jika tidak ada endapan tutup dengan kapas dan membiarkan semalam.adanya endapan menunjukkan adnya Mg2+  dan PO43-,seperti bentuk kristal,lalu mengamatinya dengan mikroskop.
               H.Tes nitroprusit kreatin
                    1.Mencampurkan 5 ml urine dengan 5 tetes Natrium nitroprusit 0,1 M
                    2.Menambahkan NaOH 1 M setetes demi setetes sampai warna merah.
                    3.Mendidihkannya.
                    4.Mengasamkan dengan hati-hati dengan asam asetat glasial lalu memanaskannya selama 1 menit.
                             -.Mencatat semua perubahan yang terjadi.
                             -.Melihat pengaruh basa terhadap kreatinin.
                             -.Melihat hasil jika kreatinin di didihkan bersama Ba(OH)2.
                     I.Test terhadap badan-badan keton.
                      1.Menjenuhkan 10 ml urine dengan (NH4)2SO4  padat.
                      2.Menambahkan 2-3 tetes Na-nitroprusid 5% dan 1-2 ml NH4OH pekat.
                      3.Mencampurkan dengan baik,dan membiarkan selama 30 menit.
                     4.Mengamati perubahan yang terjadi.
              J.Tes gula-gula pereduksi.
                      1.Mengambil 3 tabung reaksi lalu mengisi dengan 5 tetes urine.
                      2.Menambahkan masing-masing dengan 5 ml pereaksi benedict,fehling,dan tollens.
                      3.Memasukkan dalam penangas air mendidih beberapa saat.
                      4.Mengulangi percobaan diatas dengan mengganti urine dengan glukosa.
K. Test Koagulasi Protein
1. Menyring terlebih dahulu urine yang keruh
2. Mendidihkan 5 ml urine yang jerni selama 1-2 menit
3. Menambahkan 3-5 tetes asam asetat 2 N
4.  Mengamati lalu menambahkan CH3COOH setetes demi setetes hingga berlebih
5. Mencatat semua hasilnya
VI. Hasil Pengamatan
A.    Penentuan zat-zat organic
1.      Cl-
3 ml urine + 5 tetes AgNO3 → larutan keruh dan terdapat ↓ putih .
2.      SO43-
3 ml urine + 3 tetes BaCl2  → larutan keruh + 3 tetes HCl → larutan keruh
(kuning)
3.      NH4+
3 ml urine + NaOH 0,1 M  → larutan kuning →Diagi 2
1.      → sambil dialirkan gas Ba(OH)2 → larutan bening dan terdapat  ↓ putih
2.      → sambil dialirkan gas pereaksi nessler (kuning tua) → kuning tua dan terdapat ↓ coklat
4.PO43- 
3 ml urine + 1 ml ammonium molibdat → larutan kuning pucat + 1 ml HNO3 pekat → coklat
5.Ca2+
5 ml urine (kuning) + ammonium oksalat jenuh → larutan bening + asam asetat → larutan keruh
6. Mg2+
10 ml urine (kuning) + NaOH 1M →larutan kuning (basa) + CH3COOH 0,1 M + NH4. Oksalat  → larutan kuning dan ↓ → larutan kuning + NH4OH 0,1 M → larutan kuning (≠ ↓)
7. Test Hidroprosit Kreatinin
5 ml urine (kuning) + 5 ml natriun nitroprosid(coklat) → larutan kuning + beberapa tetes NaOH → larutan oranges → larutan kuning dan terdapat gelembung + 3 tetes CH3COOH glacial → biru prusi (panaskan  selama 1 mnt) → biru prusi
8. Test terhadap bahan-bahan keton
10 ml urine + (NH4)SO4 pekat  → larutan kuning + 2-3 tetes na-nitroprusid 5% → 2 lapiasan: atas = orange                                               Bawah = kuning   atas = jingga  +  2 ml NH4OH pekat →                                  atas = jingga; Bawah= kuning. Diamkan selama 30 mnt → ↓ putih
9. Gula-Gula Pereduksi
I    = 5 tetes urine + benedict 5 tetes → larutan biru
II  = 5 tets urine + fehling 5 tetes → larutan biru prusi
III = 5 tetes urine + benedict 5 tetes → larutan putih susu
IV= glukosa + 5 tetes benenict → merah bata
V  = 5 tetes glukosa + fehling 5 tetes → merah bata
VI = 5 tetes glukosa + 5 tetes tollens→ cerming perak
10. Test koagulasi protein
5 ml urine + 3 tetes CH3COOH  2N → warna kuning dan bergelembung + CH3COOH hingga berlebih → larutan kuning pekat ≠ ↓

VII. Pembahasan
            Pada percobaan yang akan dilakukan , yaitu menentukan zat – zat organic dan anorganik yang terdapat pada urin
1.      Cl-
Pada percobaan ini , urin ditambahkan dengan 5 tetes AgNO3 yang menghasikan kuning keruh dan terdapat endapan. Pada pengaamatan tersebut, untuk mengetahui adanya ion Cl- yang terdapat pada urin hasil pengamatan terlihat bahwa urin tersebut positif ( + ) mengandung ion Cl dimana ditandai dengan adanya endapan putih. Adapun reaksi yang terjadi :
Cl-  + AgNO3  → ↓ AgCl ( putih ) + NO3-  ( Aq )
Ion Cl berfungsi untuk menjaga kesetimbangan asam basa dalam tubuh. Adanya kandungan Cl- dalam urin merupakan hal yang biasa karena apabila Cl- tidak dikeluarkan oleh tubuh maka akan menimbulkan penyakit.

2.      PO43+
Pada engujian ini, urin dicampurkan dengan larutan ( NH4 ) 6 MO7O24. 4 H2O kemudian ditambahkan dengan HNO3 pekat dimana hasil penngujiannya menghasilkan larutan yang berwarna coklat. Ini berarti urine tersebut positif terdapatPO43- maka akan menghasilkan endapan (NH4)3 P( MoO10) 4 yang berwarna kuning Kristalin.adapun reaksinya adalah:
HPO43- +  3 NH4+  + 2      (NH4)3P(Mo3O10)4 + 12 H2O
3.      SO42-
Pada pengujia ini, urine ditambahkan dengan beberapa tetes BaCl2 dan HCl encer. Tujuian pengujian ini untuk mengetahui adanya ion S  yang terdapat pada urine yang menghasilkan larutan kuning. Fungsi penambahan HCl untuk memberikan suasana asam pada larutan. Adapun reaksi yang terjadi:
 + BaCl2  BaSO4 + 2 Cl-
4.      NH4+
Pada pengujian ini, ada 2 perlakuan yang akan dilakukan yaitu pada bagian pertama urine yang tel;ah ditambahkan NaOH yang dipanaskan dan dialirkan gas yang terbentuk ke dalam larutan Ba(OH)2 yang menghasilkan larutan kuning dan endapan putih. Pada bagian gas yang terbentuk dialirkan kedalam pereaksi Nessler yang menghasilkan larutan kuning tua dan terdapat endapan coklat dan atau kuning yang dihasilkan sesuai dengan jumlah NH4OH atau ion N  yang terdapat pada endapan. Adapun reaksi yang terjadi yaitu:
 + OH-     NH3 + H2O
             + 2 [HgI4]2- + 4 OH-   HgO.Hg(NH4)2I  + 7 I- + 3 H2O
            NH3 + Ba(OH)2  NH4OH + Ba2+.
Garam-garam  umumnya senyawa yang larut dalam air, dengan membentuk larutan yang tidak berwarna. Denganm melakukan pemanasan, semua garam  terurai menjadi N  dan asam yang sesuai. Kecuali jika asamnya tidak mudah menguap, garam ammonium dapat dihilangkan secara kuantitatif dari campuran kering dengan memanaskan.
5.      Ca2+
Pada pengujian, urin ditambahkan dengan (NH4)2C2O4 lalu ditambahkan ditambahkan beberapa tetes CH3COOH pekat. Tujuan pengujian ini untuk mengetahui adanya ion Ca2+ pada urine. Dari hasil pengujian diperoleh larutan kuning. Adapun reaksi yang terjadi:
Ca2+ + CH3COOH +    Ca2+ + (NH4)2COO + CH4
Ca2+ + (NH4)2COO  Ca(COO)2  +  
6.      Mg2+
Pada pengujian ini urine ditambahkan dengan NaOH sampai bersifat basa. Kemudian ditambahkan dengan CH3COOH sampi bersifat asam, lalu ditambahkan dengan (NH4)C2O4 sampai terbentuk endapan, dimana pada hasil pengujian ini tidak diperoleh atau terbentuk adanya endapan. Hal ini berarti pada pengujian bahwa dalam urine. Adapun reaksi yang terjadi yaitu:
Mg2+ + 2 NaOH + CH3COOH + (NH4)2C2O4  Na2C2O4 + 2 NH4OH + CH4 +  (NH4)2COO
Mg2+ + (NH4)2COO  MgCOO  + 2  
7.      Tes Koagulasi protein
Pada pengujian ini urine dipanaskan selama beberapa menit lalu ditambahkan dengan CH3COOH lalu diamati, kemudian ditambahkan CH3COOH sampai berlebih. Dari hasil pengujian menghasilkan larutan kuning pekat tidak tidak terbentuk endapan. Hal ini berarti dalam urine tidak mengandung gumpalan protein (koagulasi) yang menandakan bahwa urine tidak mengandung protein yang artinya ginjal tersebut masih berfungsi dengan baik.
Protein(l)  protein(s)
8.      Tes Nitroprusid Kreatinin.
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui adanya nitroprusid kreatinin pada urine. Berdasarkan pembentukan warna merah delima jika kreatinin ditambhkan dengan ntroprusid dalam larutan basa.warna merah akan berubah menjadi kuning jika diasamkan dengan CH3COOH glacial dan berubah menkjadi hijau kemudian berubah menjadi biruprusian. Pada pengujian tersebut urine ditambahkan Na2Fe(CN)5NO lalu ditambahkan dengan NaOH lalu dipanaskan dan ditambahkan dengan CH3COOH glacial akan menghasilkan larutan biru prusi. Adapun reaksi yang terjadi yaitu:
Na2Fe(CN)5NO. 2H2O + NaOH + 3 CH3COOH  2CH3COONa +  + 3 H2O
9.      Tes terhadap bahan – bahan keton
Pada pengujian ini, dimana urine dijenuhkan dengan (NH4)2SO4 padat, lalu ditambahkan dengan Na2Fe(CN)5NO dan NH4OH pekat. Dari hasil yang telah diperoleh larutan yang dibagi menjafi 2 lapisan, lapisan atas berwarna orange, lapisan bawah berwarna kuning, kemudian ditambahkan NH4OH pekat menghasilkan 2 lapisan, lapisan atas berwatrna jingga dan lapisan bawah berwarna kuning. Adapun reaksi yang terjadi:
NH4OH + (NH4)2SO4 + Na2Fe(CN)5NO. 2H2O  (NH4)2Fe(CN)5NO + 2H2O + Na2SO4
10.  Tes gula – gula pereduksi.
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah urine tersebut mengandung gula-gula sederhana yang mempunyai gugus aldehida bebas (aldosa) dapat mereduksi oksidator lemah seperti Fehling, Benedict, dan Tollens yang akan digunakan pada pengujian ini.  Fehling dan Benedict (Ca2+) doreduksi menjadi Ca+ yang berwarna merah bata, sedangkan pereaksi Tollens (Ag+) direduksi menjadi cermin perak (Ag) yang terlihat pada dinding tabung reaksi.
1.      Pengujian Benedict.
Urine yang ditambahkan dengan pereaksi Benedict menghasilkan larutan berwarna biru. Hal ini berarti urine tidak mengandung gula-gula pereduksi.
2.      Pengujian Fehling
Urine yang ditambahkan dengan peraksi Fehling menghasilkana larutan yang berwarna biru prusi.
3.      Pengujian Tollens
Urine yang ditambahkan dengan Tollens menghasilkan larutan yang berwarna putih susu.
Perlakuan yang sama diulangi dengan menggunakan larutan glukosa 5%, dimana setelah diuji ternyata sesuai dengan teori mengandung gula-gula pereduksi. Adapun reaksi yang terjadi:
·         Benedict dan Fehling









·         Tollens



                                                         



                      
VIII. PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a.       Adanya ion Cl- ditandai dengan terbentuknya endapan AgCl
b.      Adanya ion  ditandai dengan larutan berwarna orange.
c.       Adanya ion  ditandai dengan terbentuknya endapan BaSO4
d.      Adanya ion  ditandai dengan terbentuknya larutan putih keruh yang mengandung NH4OH
e.       Ion Ca2+ ditandai dengan terbetnuknya endapan putih.
f.       Adanya ion Mg2+ ditandai dengan adanya endapan putih Mg(OH)2
g.      Tidak adanya gumpalan pada koagulasi protein berarti urine tidak mengandung protein.
h.      Adanya kreatinin nitroprusid ditandai dengan adanya warna merah delima dalam larutan.
i.        Badan-badan keton terbentuk ditandai adanya endapan merah bata dan endapan putih.
j.        Adanya endapan merah bata (pengujian Fehling dan Benedict) dan putih/cermin perak (Tollens) menandakan positif mengandung gula pereduksi.
B.     Saran
Sebelum melakukan percobaan sebaiknya alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan steril agar diperoleh hasil yang akurat dan sesuai dengan yang diharapkan.

              



DAFTAR PUSTAKA


Anonym. 2010. Urine. http://www.wikipedia.ensiklopediabebas. Diakses pada 20 Desember 2010
Anonim. 2010. Urine. http://www.D./literatur%20biokimia/urine/translate. Diakses pada 20 Desember 2010
Kimball, Jhon. 1983. Biologi Jilid II edisi ke-5. Jakarta: PT. Erlangga
Syaifuddin. 1990. Anonim fisiologi untuk siswa perawat. Jakarta: penerbit buku kedokteran.
Tim Dosen Biokimia. 2010. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar: Lab Kimia FMIPA UNM.
Wulangi, K. S,. 1990. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Erlangga.



silahkan download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar