Kamis, 17 Mei 2012

Makalah BUKU


BAB I
PENDAHULUAN

A.                LATAR BELAKANG
Berbagai sumber yang menguak sejarah tentang buku. Buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan kemudian membacanya berulang-ulang. Berabad-abad kemudian di Cina, para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan menjadi satu. Hal tersebut mempengaruhi sistem penulisan di Cina di mana huruf-huruf Cina dituliskan secara vertikal yaitu dari atas ke bawah.
Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Cina berhasil menciptakan kertas pada tahun 200-an SM dari bahan dasar bambu di ditemukan oleh Tsailun. Kertas membawa banyak perubahan pada dunia. Pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Cina ke Eropa pada awal abad 11 Masehi. Pada saat inilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg perkembangan dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku.
Buku dalam arti luas mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukiskan atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, di lubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu. (Ensiklopedi Indonesia (1980, hlm. 538)).
Buku juga dapat menjadi sumber inspirasi untuk pemecahan masalah dan menjadi dasar pembuatan suatu karya. Seperti misalnya buku yang ceritanya seakan nyata, dapat saja agak mirip dengan kehidupan yang kita jalani. Buku tersebut bisa memberi semangat hidup lebih karena kita berpikir ternyata ada yang mengalami nasib sama seperti kita. Dalam olah karya, inspirasi bisa datang dari apa yang kita baca dari sebuah buku. Sehingga, bacaan yang kita baca tidak hanya sebagai pemenuh rak buku saja. Sayangnya, anggapan penghabisan waktu untuk membaca buku sering bersifat negatif di mata orang awam. Sebenarnya, jika kegiatan membaca buku bisa kita manfaatkan secara maksimal, kita dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih. Sesuatu itu adalah karya yang dapat berupa tulisan maupun sebuah pembuktian teori dari apa yang kita baca
Belakangan ini, kita mengenal orang-orang yang menamakan dirinya sebagai pecinta buku, golongan ini disebut bibliofil atau kutu buku (id.wikipedia.org), orang yang gila buku, kegemaran yang keterlaluan akan mengoleksi buku disebut bibliomania. Sementara itu, mereka yang ketakutan pada buku, ketakutan yang dirasakan jika orang melihat/membaca buku, disebut bibliophobia.

B.                 RUMUSAN MASALAH
Banyaknya kegunaan buku itu, maka timbullah pertanyaan dan masalah sebagai berikut:
1.                  Apakah sebenarnya defenisi buku itu?
2.                  Sebutkan jenis-jenis buku?
3.                  Bagaimana susunan sistematis dari buku?
4.                  Bagaimana cara menyusun buku, merawat , dan memperbaiki buku?
5.                  Apa manfaat dari membaca buku?

C.                TUJUAN
Tujuannya dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.                  Untuk mengetahui apa defenisi buku.
2.                  Untuk mengetahu jenis-jenis buku.
3.                  Untuk mengetahui susunan sistematis dari buku.
4.                  Untuk mengetahui cara menyusun buku, merawat , dan memperbaiki buku.
5.                  Untuk mengetahui manfaat dari membaca buku.

BAB II
PEMBAHASAN

A.                DEFENISI BUKU
Buku dalam arti luas mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukiskan atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, di lubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu. (Ensiklopedi Indonesia (1980, hlm. 538))
H.G. Andriese dkk menyebutkan buku merupakan “informasi tercetak di atas kertas yang dijilid menjadi satu kesatuan”.
Unesco pada tahun 1964, dalam H.G. Andriese dkk. Memberikan pengertian buku sebagai “Publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya sebanyak 48 halaman”.
Definisi buku secara umum adalah kumpulan kertas tercetak dan terjilid berisi informasi dengan jumlah halaman paling sedikit 48 halaman yang dapat dijadikan salah satu sumber dalam proses belajar dan membelajarkan.

B.                 JENIS-JENIS BUKU
Buku terbagi menjadi 2 macam yaitu buku manual dan buku computer.
Mizan Publishing (www.mizan.com) membagi buku manual menjadi komik, cergam, novel, novelet, nomik, antologi (kumpulan), dongeng, biografi, catatan harian (jurnal/diary), ensiklopedia, fotografi, karya ilmiah, tafsir, kamus, panduan (how to), atlas, ilmiah, teks, dan mewarnai. Berikut definisinya satu per satu berdasarkan uraian Wikipedia dan sumber-sumber lainnya.
1.                  Komik
Menurut Will Eisner dalam bukunya Graphic Storytelling, komik adalah tatanan gambar dan balon kata yang berurutan. Scott McCloud punya pendapat lain, katanya dalam buku Understanding Comics, komik didefinisikan sebagai gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respons estetik pada yang melihatnya (hansteru.wordpress.com). 
2.                  Cergam
Arswendo Atmowiloto (1986) mengungkapkan bahwa cergam sama dengan komik, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto-fiksi dan lain-lain. 
3.                  Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah, sepotong berita". 
Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak.
Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitikberatkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. 
4.                  Novelet
Cerita tanggung, untuk dikatakan cerpen dia terlalu panjang, untuk dikatakan novel terlalu pendek. Jumlah halaman novelet diperkira berada di antara 40-50 halaman. Namun, batasan ini sangat relatif, tidak mutlak. 
5.                  Nomik
Nomik adalah singkatan dari novel komik. 
6.         Antologi (kumpulan)
Secara harfiah antologi diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti "karangan bunga" atau "kumpulan bunga", adalah sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya, definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang dicetak dalam satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain.
Dalam pengertian modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi. KBBI mendefinisikan antologi sebagai kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. Antologi dapat pula disebut bunga rampai. 
7.         Dongeng
Dongeng, merupakan suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi, dari pemikiran seseorang yang kemudian di ceritakan secara turun-temurun dari generasi kegenerasi. Dalam satu buku, bisa terdiri atas satu atau lebih dongeng. Sekarang, banyak buku-buku dongeng yang merupakan sindiran dan disesuaikan dengan kehidupan masa kini. 
8.         Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian. Biografi yang ditulis sendiri oleh tokohnya dinamakan autobiografi. 
9.         Catatan harian (jurnal/diary)
Catatan harian adalah buku yang isinya berdasarkan catatan harian atau catatan harian itu sendiri, misalnya catatan harian Anne Frank. Buku yang dibuat berdasarkan catatan harian misalnya, Bersaksi di Tengah Badai karya Wiranto.
10.       Ensiklopedia
Ensiklopedia adalah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat. 
Kenyataannya, kita sering menemukan istilah ensiklopedi, padahal yang tepat adalah ensiklopedia. Seorang praktisi penerbitan saat ditanya kecenderungan mereka menggunakan kata ensoklopedi karena istilah tersebut dipandang lebih familier. Pada dasarnya, istilah apapun yang kita gunakan, hendaknya harus disadari ketepatan apalagi tentang asal-usul beserta fungsi istilah tersebut. 
11.       Fotografi
Fotografi berasal dari 2 kata yaitu photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti tulisan atau lukisan. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. 
Karya-karya foto seseorang atau beberapa orang dapat saja dijadikan buku. Buku jenis ini akan lebih menarik jika disertai keterangan mengenai objeknya. Untuk kepentingan lain, buku fotografi ini bisa juga berisi penjelasan mengenai cara atau strategi untuk menghasilkan foto-foto seperti yang tercetak. 
12.       Karya ilmiah
Laporan penelitian, disertai, tesis, skripsi, dan sebagainya. 
13.       Tafsir
Tafsir adalah keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Al-quran agar maksudnya lebih mudah dipahami. Tafsir harfiah berarati tafsir kata demi kata, tafsir mimpi adalah penggunaan ciri-ciri modern untuk menguraikan arti mimpi. Buku yang berisi materi tentang hal ini dinamakan buku tafsir.  
14.       Kamus
Kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya. Kamus dapat pula diartikan sebagai buku yg memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakaiannya (KBBI). 
Wikipedia menguraikan kamus sebagai sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi membantu seseorang mengenal kosakata baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) kata dan juga contoh penggunaannya. Untuk memperjelas, kamus juga dapat disertai ilustrasi. 
Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus (قاموس), dengan bentuk jamaknya qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani Ωκεανός (okeanos) yang berarti 'samudra'. Sejarah kata itu jelas memperlihatkan makna dasar yang terkandung dalam kata kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya.
15.       Panduan (how to)
Buku panduan disebut juga buku petunjuk, misalnya buku tentang beternak ayam, berkebun kelapa sawit, kiat memperoleh dan kiat menjalani beasiswa di luar negeri, dan sebagainya. 
16.       Atlas
Kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku. Selain dalam bentuk buku, atlas  juga ditemukan dalam bentuk multimedia, misalnya Google Earth. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara, statisik geopolitik, sosial, agama, serta ekonomi. 
17.       Ilmiah
Buku yang disusun berdasarkan kaidah keilmiahan. Misalnya, buku yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan disampaikan dalam bahasa ilmiah. 
18.       Teks
Sederhananya adalah buku pelajaran, diktat, modul. 
19.       Mewarnai
Buku jenis ini identik dengan buku anak-anak, isinya biasanya berupa garis-garis yang membentuk gambar. Fungsinya, adalah membantu anak-anak untuk belajar mewarnia objek.

Buku komputer terbagi 2 yaitu buku teks book (manual) dan studi kasus
(tutorial).
1.                  Buku manual
Berisi teori, prinsip, fungsi tools seperti help pada software .Tools dibahas lengkap lalu dijelaskan penggunaannya pada kasus. Setelah fungsi –fungsi tools dijelaskan lalu diberikan beberapa contoh kasus pada akhir buku. Gaya pembahasannya mirip kuliah atau teori di kampus yang membosankan.
2.                  Buku tutorial
Berisi langkah – langkah praktis menyelesaikan suatu kasus / masalah. Kasus yang dibahas, diselesaikan dengan tools yang tepat ditambah bumbu tips dan triks. Setelah membahas kasus dari yang paling mudah sampai paling sulit, baru teori dan fungsi tools lengkap dijelaskan di akhir buku.

C.                SUSUNAN SISTEMATIS BUKU
Berikut ini adalah sistematika / urutan isi sebuah buku teks dari halaman awal sampai akhir.
1.                  Pendahuluan (Intro)
Berisi : Daftar isi, Pengantar, Biodata, Ucapan Terima kasih, Komentar Pembaca, Contoh Kasus dll.
Tips:
a) Biodata: jangan memajang foto anda di buku seperti pada KTP atau SIM. Foto yang dipajang lebih bagus jika memperlihatkan kehidupan anda sehari-hari. Jangan lupa pasang senyuman anda yang terbaik. Jika wajah anda terlalu serius bisa-bisa pembaca ketakutan dan tidak ingin menjadi penulis seperti anda.
b) Ucapan Terima Kasih: Salah satu kegunaan ucapan terima kasih adalah sebagai promosi buku anda. Orang yang namanya tercantum di buku akan senang, sehingga bangga memamerkan ke teman-temannya.
c) Komentar Pembaca: gunanya untuk menambah bukti kepercayaan terhadap buku anda. Kesaksian atau pengakuan pembaca sangat mempengaruhi penjualan. Menurut ahli marketing, penjualan yang efektif adalah dari mulut ke mulut. Itulah perlunya mencantumkan alamat email untuk menampung komentar pembaca anda.
2.                  Bab Materi (Chapters):
Bab materi adalah inti dan bagian terbesar buku anda. Berisi materi tutorial, teori, tips and triks kasus dari bab Bab I s/d Akhir. Agar pembaca mudah menerima materi, maka bisa menggunakan sistematika sebagai berikut:
a) Tujuan & Hasil Akhir. Anda jelaskan tujuan manfaat tutorial sampai ke hasil akhirnya. Tampilkan pula kasus yang sudah populer yang menggunakan teknik tersebut.
b) Persiapan. Sebelum memasuki inti masalah dan solusinya, jelaskan hal – hal yang perlu disiapkan seperti tampilan bidang kerja, data mentah, satuan ukuran, setting lainnya.
c) Pemecahan Masalah / Kasus. Ini adalah inti buku anda. Jelaskan dengan tidak terlalu banyak (Maksimal 20) langkah / step. Usahakan membagi step menjadi beberapa bagian. Yang paling disukai adalah materi tips n triks (cara singkat atau curang).
d) Kesimpulan & Hasil Akhir. Anda perlu pula menjelaskan kelebihan dan kekurangan teknik yang anda ajarkan.
3.                  Ucapan Penutup.
Ucapan penutup di sini perlu, karena di awal buku sudah ada salam awal (kata pengantar). Oleh karena itu perlu diakhiri dengan salam akhir / perpisahan seperti ‘Sampai Jumpa’ Mohon maaf bila ada kata – kata..”, “Terima kasih atas perhatiannya” dll. Hal ini menandakan penulis adalah orang yang tahu tata krama.
4.                  Halaman Akhir (Outro)
Halaman akhir di sini terdiri dari : Kesimpulan, Daftar Pustaka, Iklan buku anda yang lain atau buku dengan topik yang berkaitan dari penulis lain di penerbit yang sama, Catatan dll.

Berikut ini adalah tips untuk menulis buku tutorial.
· Sistematis. Penjelasan dimulai dari kasus yang paling mudah dan fundamental sampai ke kasus yang paling rumit dan sulit. Hal ini sama seperti jika mengajar di kelas.
· 1st Chapter = Quick Start. Bab satu adalah pintu gerbang buku anda. Jika pada bab ini pembaca menjadi percaya diri dan penasaran, otomatis bab berikutnya akan dibaca. Tetapi jika bab satu tersebut bikin pusing dan tidak menarik, maka buku anda menjadi hiasan lemari selamanya. Oleh karena itu bab satu sebaiknya mengupas kemampuan umum software secara singkat tetapi tidak perlu mendalam.
· Mencari Studi Kasus. Yang membuat buku tutorial berbeda dengan buku manual adalah banyaknya studi kasus (nyata atau fiktif). Mencari ide kasus memang cukup memeras otak. Misal anda ingin menjelaskan fungsi tools untuk membuat logo. Lalu logo perusahaan apa yang cocok agar tools yang akan dijelaskan bisa terbahas?
· Kasus Variatif. Wawasan anda perlu diperluas agar kasus tidak monoton. Misal buku anda dari awal sampai akhir hanya mengambil kasus foto wanita cantik saja. Coba eksplorasi pada kasus di dunia anak / dewasa, pria/wanita, dalam/luar negeri, budaya kuno/modern, flora/fauna dll. Pelajari kembali segment pasar buku anda.
· Populer. Agar buku anda lebih akrab dengan pembaca, gunakan kasus populer dan umum. Misal kasus pembuatan logo, coba pilih logo superman atau batman yang sudah terkenal dibanding logo kantor milik saudara anda yang baru berdiri. Jika ada film batman episode baru, maka buku anda ikut terangkat popularitasnya bukan?
·Humor Plesetan. Jika buku anda terlalu serius, tentu akan membuat pembacanya bosan atau ‘bete’. Maka perlu sedikit bumbu humor agar lebih segar dan tersu membaca bukunya. Salah satu teknik humor yang cukup ampuh adalah teknik Plesetan. Misal kasus seharusnya adalah “ANTV” yang diplesetkan dengan “ANTiTV”. Atau “Maju tak gentar membela yang bayar!” dll
· Readable ‘Offline’. Buku tutorial biasanya hanya bisa dipraktekkan langsung di depan komputer. Hal ini akan sebaiknya dihindari. Buku anda lebih baik lagi bisa dipahami meski pembaca tidak sedang di depan komputer. Oleh karena itu perlu ada gambar screen capture dan petunjuk / pointer yang jelas pada setiap langkahnya.
· Less Steps, More Chapters. Daripada membuat buku berisi 10 bab dan 30 halaman setiap babnya, lebih baik berisi 30 bab dengan 10 halaman setiap babnya. Tutorial yang terlalu panjang akan membuat pembaca lelah, minder dan akhirnya meninggalkan buku anda dengan kekecewaan. Lebih baik materi yang panjang dibagi menjadi beberapa bab kecil.
· Dialogis: Agar tidak berkesan satu arah atau menggurui, coba gunakan kata-kata dialogis dengan pembaca buku. Caranya ketik kata-kata seperti ‘betul tidak?’, ‘silakan coba’, ‘anda setuju?’, ‘tidak percaya?’, ‘anda tentu bisa melanjutkan sendiri bukan?’ dll. Dengan demikian pembaca seakan sedang diajak dan ditemani.
· Tips & Trik adalah hal yang sering dicari dan disukai pembaca. Dengan tips dan triks, pembaca akan tahu cara cerdas, singkat, curang (cheat) untuk menyelesaikan masalah / kasus. Buktinya website kode curang game sangat banyak pengunjungnya bukan?.
· Contactable. Setelah pembaca mempraktekkan yang anda tulis, tentu akan banyak pertanyaan. Siapa lagi akan dihubungi selain anda sebagai penulis bukan?. Agar pembaca bisa menghubungi anda, di buku cantumkan alamat rumah, e-mail, website atau blog. Jika ingin repot, cantumkan nomor Handphone, dijamin anda kewalahan menerima banyak pembaca yang mengajukan pertanyaan, proyek, komentar, komplain dll.

D.                CARA MENYUSUN BUKU, MERAWAT , DAN MEMPERBAIKI BUKU

Buku adalah sumber ilmu. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari buku. Demi buku orang, kadang rela mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah. Idealnya, pemilik buku tak hanya membaca, tetapi bersedia merawat sekaligus menata buku-bukunya dengan apik dan rapi di rumah.
Penghuni rumah kebanyakan malas menyimpan dan menata buku-buku dengan rapi. Apalagi, jika rumah minimalis, tanpa gudang tumpukan buku, sehingga buku-buku tercecer begitu saja, di mana-mana.
Rasa sayang pada buku sangat diperlukan, sekaligus cita rasa artistik, untuk dapat menata buku dengan apik di rumah. Drs Agus Rusmana MA, dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Bandung, mengajak kita untuk menata dan merawat buku di rumah dengan baik, agar rapi dan awet sepanjang masa.
Menyusun buku
Menurut Agus sebelum buku disusun, perlu diklasifikasikan lebih dulu agar mudah jika mencari kembali buku tersebut. Ada beberapa pilihan cara pengelompokan buku, bisa berdasarkan judul, tema, tinggi, sampul, atau pengelompokan sesuai selera pemiliknya. “Yang penting pengelompokan itu makin memudahkan pemilik menemukan kembali bukunya,” katanya.
Buku bias juga dikelompokkan berdasarkan kepemilikannya. Misalnya, kata Agus, buku kepunyaan ibu berkaitan dengan resep masakan, membuat kue, belajar menjahit, dan lainnya, dikelompokkan jadi satu. Demikian juga buku milik ayah dan anak-anak, dikelompokan tersendiri.
Hasil pengelompokan tersebut, lanjut dosen Pengantar Ilmu Informasi dan Perpustakaan ini, susun buku secara horisontal ke dalam rak-rak buku. Supaya tidak ribet, satu rak satu kelompok buku. “Jangan lupa, bagian ujung-ujung jajaran buku diberi pembatas,” jelasnya.
Menurut Agus, kita perlu menghindari penyusunan buku secara vertikal. “Buku tidak boleh ditumbuk, tapi harus diberdirikan,” tegasnya.
Dampak menyusun vertikal, katanya, buku paling bawah mudah rusak akibat menopang beban tumpukan buku. Selain itu, akan kesulitan saat mengambil buku bagian bawah. Buku-buku di atasnya bisa berjatuhan.

Ukuran rak
Menurut Agus  ukuran rak harus sesuai dengan jumlah dan ukuran buku-buku yang dimiliki. “Sebelum memesan rak hitung dulu berapa jumlah buku yang dimiliki. Data dulu berapa ukuran buku-bukunya agar bisa disesuaikan dengan rak. Antisipasi juga besarnya rak bagi mereka yang rajin membeli buku, berarti ukuran rak harus lebih besar lagi,” paparnya.
Luas rak buku yang dibutuhkan harus diketahui terlebih dahulu. Tinggi buku (ukuran normal) adalah sekitar 30 cm dengan lebar 25 cm. Ada juga ukuran buku yang lebih dari itu, buku ukuran over size . Dari ukuran tersebut bisa diprediksi berapa luas rak yang harus dipesan.”Saat menaruh rak buku jangan menempel ke dinding, karena bisa menyebabkan buku lembab. Beri jarak kira-kira satu centimeter dari buku ke dinding,” katanya.


Tempat buku
Rumah yang memiliki ruang khusus untuk membaca atau perpustakaan. Menurut Agus sebaiknya rak-rak buku diletakkan di ruangan tersebut. Sedangkan pada rumah minimalis, ruangan yang pas untuk menaruh rak buku adalah ruang tengah/keluarga. Di ruangan ini, saat keluarga berkumpul dan mengobrol bisa menjadikan buku-buku sebagai referensi. “Membaca buku tak boleh di ruangan lain, harus dekat dengan rak agar setelah selesai langsung dikembalikan ke tempat semula,” katanya.
Buku-buku bisa juga di tata di ruang tamu. “Pilih buku-buku ber- cover menarik sebagai penghias ruangan, diantaranya, kumpulan novel, atau majalah-majalah.”
Susunannya bisa berdasarkan ketinggian buku, atau pertopik. “Hindari menggabungkan susunan buku-buku  hard cover dengan  soft cover , karena yang  soft cover lebih mudah terlipat,” tambahnya.
Menurut Agus bagi orang yang suka membaca buku di kamar mandi, rak buku pun bisa masuk ke kamar mandi. Namun, ujar Agus yang juga Wakil Presiden ISIPII (Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia), jauhkan rak buku dari percikan air agar buku tetap mulus.
Uap air panas, tambahnya, bisa menyebabkan lembaran buku menjadi keriting. Karena itu, hindari terlalu sering menggunakan air panas. Sedangkan untuk menghindari buku kering di rak buku, perlu diberi  silica , atau arang.

Buku dewasa
Buku-buku dewasa, tempat yang aman untuk menaruhnya adalah lemari di dalam kamar dengan posisi terkunci. “Selama anak-anak tidak masuk kamar, buku dewasa akan tetap aman,” katanya.
Buku dewasa harus ditempatkan di lemari khusus, tetapi jika tidak memiliki lemari khusus. Buku harus diletakkan di bagian atas rak. “Yang terpenting tak terjangkau anak-anak. Balikkan pula judul buku agar anak sulit dan tak berminat membacanya,” tegasnya.

Kiat Merawat Buku:
Agar buku-buku awet, dan tidak lembab, menurut Agus Rusmana, dua bulan sekali harus digerakan, atau dikeluarkan dari rak. “Hindari membersihkan buku menggunakan kemoceng. Kemoceng hanya memindahkan debu-debu, setelah itu menempel lagi ke buku,” katanya.
Membersihkan buku yang benar, tambahnya, adalah menggunakan lap. Tapi, lap jangan terlalu basah, karena bisa merusak kertas. “Kondisi lap sebaiknya agak lembab, masukan dulu ke air lalu peras. Setelah itu usapkan lap ke buku-buku hingga bersih,” sarannya.
Bagaimana dengan buku yang keriting, atau berlipat-lipat? Biasanya buku terlipat akibat ketiduran atau tertindih benda tertentu. Lipatan dapat membentuk garis yang merusak kertas. “Taruh saja pemberat beralaskan papan selebar buku di atas buku. Biarkan beberapa saat sampai tidak ada lipatan, atau lembaran keriting lagi. Walaupun tidak bisa sempurna lagi, tapi cara ini lebih baik,” kata Staf Pudek I Jurusan Perpustakaan Unpad ini.
Lembaran buku juga dapat disetrika. “Pilihan ini bisa saja diambil, tapi kalau keseringan bisa merusak buku. Karena ada jenis-jenis kertas yang gampang rapuh jika terkena panas,” tambahnya.

Rayap
Menurut Agus, makanan yang menempel pada kertas bisa mengundang rayap datang. “Makanya, ketika membaca buku tangan harus bersih, dan kering, jangan sampai menempel makanan secuil pun,” katanya.
Rayap juga bisa terdapat pada buku-buku yang tidak pernah bergerak (dikeluarkan dari rak). Di samping itu buku-buku kotor pun dapat mengundang rayap. Karena itu, Agus menyarankan, sebulan sekali bersihkan buku-buku, keluarkan dari rak agar tak menjadi sarang rayap.
Matahari
Buku, tambah Agus, membutuhkan ruangan dengan sirkulasi udara yang baik. Namun, hindari buku-buku terkena cahaya matahari langsung, karena akan menyebab kering.
Buku-buku yang disimpan dalam ruangan full AC akan menjadi kering.. “Untuk melembabkannya taruh mangkuk air di dekat buku-buku, uap air membuat buku-buku tidak kering,” jelasnya.  (HU Republika,  Ahad 3 Januari 2010).

Memperbaiki Kerusakan Buku Berdasarkan jenis kerusakan sebuah buku dapat dibagi menjadi 3 jenis kerusakan yaitu :
1.      Rusak ringan, ciri-cirinya : halaman tengah lepas, cover lepas, halaman sobek dll.
2.      Rusak sedang, ciri-cirinya : beberapa halaman lepas, cover sobek, staples lepas dll
3.      Rusak berat, dengan ciri-cirinya : semua halaman lepas untuk koleksi lem punggung, satuan bendel lepas untuk koleksi jahit, hard cover lepas dan jahitan lepas, beberapa halaman buku lepas untuk buku tebal di atas 500 halaman, dll.
Trik buku rusak ringan, diperbaikilah dengan memberi lem dan menempel pada bagian halaman yang lepas tadi dengan jarak 3-4 mm dari pinggir kertas. Cover lepas dapat di lem kembali dengan melihat jenis kertas cover tersebut, jika ada lapisan mengkilat dari cover itu dapat dibuang terlebih dahulu lapisan itu, untuk memperkuat daya lekat dari lem.
Trik rusak sedang dapat diperabaiki dengan menstaples buku tersebut atau lebih baik lagi menjahit buku tersebut dengan benang nilon. Untuk cover sobek dapat dibuatkan cover dari kertas BC dan cover aslinya ditempel, lebih baik lagi jika cover aslinya dicopy warna atau foto copy biasa pada kertas BC. Lebih baik lagi dapat dibor (mata bor 2 - 2,5 mm)untuk kekuatan dan keawetan dari koleksi.
Trik rusak berat dapat di bedakan hard cover dan soft cover, untuk hard cover tebal halaman lepas semua yang bukan jahitan atau lem press biasa, dapat dibor dan dijahit kemudian cover tadi diperbaiki terlebih dahulu dan dilem pada bagian punggung buku setelah kering baru dilem cover depan belakang dan dipress, sedangkan untuk hard covers harus dilepas terlebih dahulu dan dijahit satu per satu dengan bagian lain, hingga mennyatu, kemudian lem punggung buku sampai tepi buku sekitar dengan jarak 3,4 mm, langkah berikutnya dipres dengan alat atau ditindihi dengan buku yang tnggi, kegunaanya cepat lengket seperti dipress. Alat yang diperlukan seperti alat potong, dan alat press.

E.                MANFAAT DARI MEMBACA BUKU
Membaca buku dapat menambah pengetahuan kita. Pengetahuan tersebut dapat berupa perbendaharaan kata, fakta unik yang jarang diketahui orang awam dan beberapa ciri para penulis menuliskan cerita bukunya. Sewaktu-waktu, pasti ada dari wawasan ini yang kita perlukan, entah dalam dunia kerja atau dalam pembuatan karya sendiri.
Buku juga dapat diasosiasikan sebagai pesiar di kala waktu senggang saat membutuhkan sesuatu untuk dikerjakan. Pesiar itu dapat diwujudkan ketika kita mengimajinasikan sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya dari apa yang kita baca. Imajinasi itu dapat berupa pemandangan, suasana, ataupun rupa seseorang. Dari sebuah bacaan, kita dibebaskan untuk mengimajinasikan segala sesuatu yang tergambar di sana. Dari imajinasi itulah, biasanya lahir sebuah inspirasi untuk membuat suatu karya.
Buku juga dapat menggambarkan jalan pikiran penulis pada saat dia menulis buku tersebut. Dan dapat juga menggambarkan cita-cita penulis tersebut. Jika kita lihat, kebanyakan pengarang fiksi selalu berandai-andai tentang karakter tokoh dan nasib tokoh tersebut sebagai dirinya yang sangat diinginkannya. Ada juga beberapa penulis yang menaruh fakta kehidupan sehari-harinya ke dalam buku yang ditulis, contohnya novel Kambing Jantan, yang rencananya segera dibuat film.
Buku juga dapat menjadi sumber inspirasi untuk pemecahan masalah dan menjadi dasar pembuatan suatu karya. Seperti misalnya buku yang ceritanya seakan nyata, dapat saja agak mirip dengan kehidupan yang kita jalani. Buku tersebut bisa memberi semangat hidup lebih karena kita berpikir ternyata ada yang mengalami nasib sama seperti kita. Dalam olah karya, inspirasi bisa datang dari apa yang kita baca dari sebuah buku. Sehingga, bacaan yang kita baca tidak hanya sebagai pemenuh rak buku saja. Sayangnya, anggapan penghabisan waktu untuk membaca buku sering bersifat negatif di mata orang awam. Padahal jika kegiatan membaca buku bisa kita manfaatkan secara maksimal, kita dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih. Sesuatu itu adalah karya yang dapat berupa tulisan maupun sebuah pembuktian teori dari apa yang kita baca.














BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


A.                KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagia berikut :
1.                  Buku adalah kumpulan kertas tercetak dan terjilid berisi informasi dengan jumlah halaman paling sedikit 48 halaman yang dapat dijadikan salah satu sumber dalam proses belajar dan membelajarkan.
2.                  Jenis-jenis buku yaitu buku manual dan buku computer. Buku manual terbagi menjadi komik, cergam, novel, novelet, nomik, antologi (kumpulan), dongeng, biografi, catatan harian (jurnal/diary), ensiklopedia, fotografi, karya ilmiah, tafsir, kamus, panduan (how to), atlas, ilmiah, teks, dan mewarnai. Sedangkan buku computer terbagi menjadi buku teks book (manual) dan studi kasus (tutorial).
3.                  Susunan sistematis isi buku adalah pendahuluan, bab materi, ucapan penutup, dan halaman akhir.
4.                  Cara menyusun buku yaitu diklasifikasikan lebih dulu, Ada beberapa pilihan cara pengelompokan buku, bisa berdasarkan judul, tema, tinggi, sampul, atau pengelompokan sesuai selera pemiliknya. Cara merawat buku yaitu Agar buku-buku awet, dan tidak lembab, dua bulan sekali harus digerakan, atau dikeluarkan dari rak. “Hindari membersihkan buku menggunakan kemoceng dan lebih baik menggunakan lap. Dan adapun cara memperbaiki buku yaitu dengan cara dilem, dijahit maupun dengan dipaku.
5.                  Manfaat membaca buku adalah menghindarkan diri dari kebodohan, hati menjadi tenang, sumber inspirasi dan sumber ilmu pengetahuan.



B.                SARAN
1.                  Sebaiknya perpustakaan dapat menerapkan cara merawat dan memperbaiki buku agar buku-buku yang ada di perpustakaan tidak cepat rusak.
2.                  Sebaiknya kita membudayakan membaca buku karena dengan membaca buku kita bisa menambah pengetahuan, hati menjadi tenang dan menghindarkan diri dari kebodohan.

























DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2010. Beranda Buku. http://berandabuku.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 1 Agustus 2010.

Anonim. 2010. Buku. http://id.wikipedia.org/wiki. Diakses pada tanggal 27 Juli 2010.

Anonim. 2010. Manfaat Buku. http://go2.wordpress.com/ Diakses pada tanggal 27 Juli 2010.

Anonim. 2010. Menata Buku. http://go2.wordpress.com. Diakses pada tanggal 27 Juli 2010.

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Balai Pustaka.

Evidia, Susie. 2009. Kiat Merawat Buku. Jakarta : HU Republika.

Shadily, Hassan. 1980. Ensiklopedia Indonesia Jilid 1. Jakarta : Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia.

Sukardi. 2008. Buku Bahasa Indonesia. Bogor : Quadra.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar